Rabu, 07 Mei 2014

Bukankah pesan ini yang aku harapkan ?

Bukankah pesan ini yang aku harapkan ?

Hari ini kau telah mengambil sebagian jiwaku
Bukan dalam mimpi kala mata terpejam
Tapi ini nyata dan aku tak pernah membayangkannya
karna kau hanya melakukan dengan sedikit sentuhan

Seperti halnya daun kering yang jatuh karna kerapuhannya
Daun itu hanya mampu mengikuti arah angin membawanya
Melepaskan keinginan dalam dirinya untuk menetap
Dan membiarkan nafas alam meleburkan dirinya

Aku merasakanya saat ini, terpaan hati yang menyejukan
Membuat hati dan pikiran berjalan tanpa tersadarkan
Beriring melewati batas – batas kebekuan
Memberikan kehangatan dalam setiap arah yang dilangkahkan

Melalui sedikit tulisan dalam bingkai pesan
Dan gambaran senyuman yang selalu terlintas seperti halnya mentari
Bahkan kau mampu melewati isyarat – isyarat keindahan itu
Kekaguman yang menakjubkan atasmu dari hati yang lama tertidur

Kembali lagi dari pesan ini, aku membayangkan dan merasakan
Keindahan dari sang putri yang datang dari istana kemegahan
Menyambutku dengan pujian melalui pesan
Dan bukankah pesan ini yang aku harapkan ?

 Aku tak pernah bisa mengucapkannya dengan kata
Mungkin kau akan mengerti dan aku harap kau mengerti
Kebenaran dari harapan itu, dan aku menjawabnya dengan senyuman
Sebuah jawaban yang diungkapkan dari jiwa yang selalu terlihat diam

Selasa, 6 Mei 2014
20.14 wib

Anggi Indrawan ( kekaguman bagian_3 )

Jumat, 02 Mei 2014

Bayangan dan Gambaran

Sebuah pesan terkirim padaku
Tertuliskan kekaguman namun aku tak mengenalnya
Siapa ini dan seperti apa penulis pesan ini
Pertanyaan itu tertinggal pada hari - hari yang berlalu

Pagi pada gumpalan langit yang menunduk
Aku memijakan kaki pada altar itu
Mencoba menemukan sesiapa sang penghantar
Dia yang menggetarkan jiwa dengan kelembutan kata

Hatiku mulai meraba - raba seperti orang buta
Aku mencoba mengenalinya dan meyakininya
Ya pada altar itu aku pernah duduk disampingnya
Namun pertanyaan yang disisakan tak dapat terungkap

Aku mencoba mengetuk keberanian
Menyapa kelembutan yang kutemui dengan tanganku
Namun dia terlalu istimewa dan membekukan langkah
Aku terhenti sejenak hanya memperhatikannya

Hanya sanggup membayangkan dan menggambarkan saja
Bahwa dia melihatku juga
Mencoba memahamiku dan membiarkanku mendekatinya
Dan suatu saat aku bisa menyapa hatinya

Jum'at, 2 Mei 2014
20.40 wib
Anggi Indrawan ( Kekaguman Bagian_2 )


Rabu, 30 April 2014

Hatiku mengenal dari suara

saat itu dengan jejak pertamaku
pada altar yang menjadi pertaruhan
dimana akan tercatatkan sejarah didalamnya
ada sebuah pesan perasaan yang memaksa disana

sebuah kesan yang mengundang tanya
kemudian aku berbalik mencarinya
lantas dari mana datangnya pesan, aku bertanya
sesaat mulai memperhatikan dari tiap tatapan

aku tak bisa mendapatinya
sebuah kesan dari pesan yang mengganggu
menjadikan pikiran merasa tak tenang
namun hati bergetar dalam kenyamanan

aku terdiam sejenak coba merasakan suasananya
lantas aku mendapatinya
sebuah kesan dari pesan yang menyentuh jiwa
adalah suara yang terdengar dari kelembutannya

ya aku benar benar menemukannya
jiwa yang dapat menenteramkan rasa
suara yang mampu mengantarkan pada pandangan kesejukan
dianya wanita yang menjadi kekagumanku

keindahan yang mempesona
pandanganku tak bisa teralihkan darinya
dan hampir setiap kali memalingkan wajah aku menemukannya
sebuah kekaguman yang menyentuh jiwa
dan hatiku mengenalnya dari suara

Rabu, 30 April 2014
20.52 wib
Anggi Indrawan (Kekaguman bagian_1)